Kemendagri

Pelantikan 1.256 PPPK Kemendagri Jadi Momentum Integritas Aparatur

Pelantikan 1.256 PPPK Kemendagri Jadi Momentum Integritas Aparatur
Pelantikan 1.256 PPPK Kemendagri Jadi Momentum Integritas Aparatur

JAKARTA - Momentum pelantikan 1.256 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan 47 pejabat fungsional di lingkungan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menjadi ajang penting untuk menegaskan kembali arti tanggung jawab dalam bekerja. 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri, Tomsi Tohir, memimpin langsung prosesi pelantikan yang digelar secara hibrida dari Gedung Sasana Bhakti Praja, Jakarta.

Dalam arahannya, Tomsi tidak sekadar memberikan ucapan selamat. Ia juga menyampaikan pesan mendalam mengenai pentingnya budaya kerja yang tidak hanya mengutamakan rutinitas, tetapi juga peningkatan kualitas diri. 

“Atas nama Kemendagri, saya menyampaikan selamat kepada saudara-saudara sekalian yang dilantik, dan pelantikan ini adalah bukti kepercayaan negara kepada kompetensi dan integritas saudara-saudari sekalian,” ujarnya.

Kepercayaan Negara dan Integritas Pegawai

Tomsi menegaskan, pelantikan ini adalah wujud kepercayaan negara yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Ia meminta seluruh pegawai yang baru dilantik untuk memahami bahwa jabatan yang mereka emban bukan sekadar amanah administratif, melainkan bentuk tanggung jawab moral.

Menurutnya, pekerjaan akan kehilangan nilai jika hanya dijalani sebagai rutinitas tanpa pengembangan ide. Ia mendorong setiap pegawai berani memunculkan gagasan baru yang bermanfaat. 

“Tidak memiliki keinginan untuk mengoreksi, memperbaiki, mau memikirkan, mengembangkan ide-idenya. Karena pekerjaan-pekerjaan seperti ini hanya menghabiskan waktu,” tegasnya.

Hilangkan Kebiasaan Lama yang Tidak Produktif

Pelantikan ini, kata Tomsi, harus menjadi momentum untuk menghapus kebiasaan lama yang kurang produktif. Ia menekankan bahwa abdi negara harus memiliki mental tangguh serta mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Ketika kawan malas, (Anda) tetap saja bekerja. Biarkan yang malas sudah diingatkan enggak mau, biarkan. Tetaplah (Anda) bekerja,” pesannya.

Ia juga mengingatkan agar para pegawai tidak mudah terpengaruh hal-hal negatif yang dapat menghambat kinerja. Semua tugas, menurutnya, harus dijalankan dengan komitmen penuh dan kesungguhan.

Tanggung Jawab Spiritual

Dalam kesempatan itu, Tomsi juga menyinggung dimensi spiritual dari pekerjaan aparatur negara. Menurutnya, tugas yang dijalankan bukan hanya bentuk pengabdian kepada masyarakat, tetapi juga tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Itu adalah untuk menyelamatkan tanggung jawab kita masing-masing pada waktunya nanti di hadapan Tuhan yang Maha Esa. Jadi bekerja yang baik itu bukan untuk sekadar dinilai atasannya,” kata Tomsi.

Ia berharap, kesadaran ini mampu menumbuhkan integritas dalam diri setiap pegawai, sehingga kinerja mereka tidak sekadar memenuhi target, melainkan benar-benar dilandasi rasa pengabdian.

Pesan untuk Pegawai PPPK

Khusus kepada para PPPK yang baru dilantik, Tomsi berpesan agar mereka lebih mendalami Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri). Menurutnya, dengan memahami Korpri, semangat pengabdian akan semakin kuat.

“Beda antara orang yang terpilih dengan orang sembarangan. Yang saya ingin tekankan adalah bagaimana mereka atau kalian menjadi mental orang-orang terpilih, bukan sembarangan, itu yang harus disadari,” jelasnya.

Tomsi menambahkan, proses seleksi yang telah dijalani para PPPK bukan hal mudah. Mereka yang berhasil lolos diyakini telah berjuang keras melalui serangkaian tes yang ketat hingga akhirnya memperoleh nilai yang baik.

Dorongan untuk Berkembang

Ia menekankan bahwa para pegawai tidak boleh berhenti pada pencapaian pelantikan semata. Sebaliknya, mereka harus terus berusaha meningkatkan kemampuan diri, baik melalui pelatihan, pengembangan ide, maupun semangat berinovasi.

Menurut Tomsi, seorang aparatur harus memiliki orientasi pada solusi dan pembaruan. Dengan cara itu, pekerjaan tidak sekadar menjadi kegiatan rutin, tetapi sarana memperluas wawasan dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat luas.

Pegawai Sebagai Penggerak Perubahan

Lebih jauh, Tomsi menyampaikan harapannya agar seluruh pegawai yang dilantik mampu menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing. 

Dengan mental yang tangguh dan sikap profesional, aparatur negara dapat mendorong birokrasi yang lebih bersih, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan publik.

Ia menekankan bahwa pelantikan bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal tanggung jawab baru. Kesempatan yang telah diberikan negara harus dijaga dengan kinerja nyata, bukan hanya formalitas jabatan.

Dukungan Pimpinan Kemendagri

Pelantikan ini juga dihadiri oleh para pejabat pimpinan tinggi pratama serta pejabat terkait lainnya di lingkup Kemendagri. Kehadiran mereka menjadi wujud dukungan penuh terhadap para pegawai yang dilantik.

Para pejabat yang hadir memberikan apresiasi atas pencapaian pegawai baru, sekaligus menegaskan komitmen bersama untuk meningkatkan pelayanan publik melalui penguatan aparatur sipil negara.

Menghadirkan Birokrasi Berkualitas

Tomsi berharap, dengan adanya tambahan 1.256 PPPK dan 47 pejabat fungsional, Kemendagri semakin mampu menghadirkan birokrasi yang berkualitas. 

Ia percaya bahwa penguatan sumber daya manusia merupakan kunci dalam menjawab berbagai tantangan pemerintahan dan pembangunan.

Lebih dari itu, Tomsi mengajak seluruh pegawai untuk menjadikan amanah yang diterima sebagai motivasi untuk terus belajar dan berkembang. Dengan budaya tanggung jawab yang kuat, ia yakin Kemendagri dapat memberikan kontribusi optimal bagi bangsa dan negara.

Pelantikan pegawai di Kemendagri bukan hanya seremonial administratif. Di balik itu, terkandung pesan mendalam mengenai arti integritas, komitmen, dan tanggung jawab. 

Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir mengingatkan bahwa bekerja sebagai aparatur negara berarti mengabdi dengan sepenuh hati, tidak sekadar demi jabatan, melainkan sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat dan Tuhan Yang Maha Esa.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index