GADGET

Orang Tua Jadi Teladan Hadapi Kecanduan Gadget Anak

Orang Tua Jadi Teladan Hadapi Kecanduan Gadget Anak
Orang Tua Jadi Teladan Hadapi Kecanduan Gadget Anak

JAKARTA - Di era digital, gadget sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, termasuk bagi anak-anak. Meski memberi manfaat, penggunaan berlebihan dapat menimbulkan kecanduan yang berdampak serius terhadap tumbuh kembang mereka. Untuk mengatasi masalah ini, peran orang tua bukan hanya sekadar penting, melainkan menjadi kunci utama. Tanpa keterlibatan keluarga, berbagai upaya penanganan sering kali sulit membuahkan hasil.

Peran Penting Orang Tua

Dokter spesialis kesehatan jiwa RS Murni Teguh Tuban Badung, dr. Amita Rouli Purnama Sitanggang, SpKJ, menjelaskan bahwa kecanduan gadget tidak bisa dianggap sebagai masalah anak semata. Orang tua ikut terlibat secara langsung karena anak cenderung meniru perilaku terdekatnya.

“Masalah tersebut tidak hanya melibatkan anak, tetapi juga orang tua di dalamnya. Keterlibatan keluarga memegang peranan penting dalam proses penanganan,” ujarnya.

Menurutnya, pendekatan psikologis tidak akan efektif tanpa teladan nyata dari orang tua. Bila aturan yang diterapkan tidak konsisten, anak akan sulit disiplin dan perubahan kebiasaan pun tidak akan bertahan lama. Konsistensi keluarga menjadi fondasi agar setiap langkah penanganan benar-benar berdampak nyata pada anak.

Tahapan Penanganan

Dr. Amita menegaskan bahwa penanganan kecanduan gadget dilakukan secara bertahap sesuai kondisi anak. Tahap awal biasanya berupa pemberian obat, terutama jika anak mengalami gangguan emosi, mudah marah, atau penurunan kemampuan berpikir yang sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.

Setelah kondisi anak lebih stabil, langkah berikutnya adalah Cognitive Behavior Therapy (CBT) atau terapi perilaku kognitif. Terapi ini bertujuan membantu anak mengenali pola pikir yang salah serta menggantinya dengan kebiasaan yang lebih sehat dan konstruktif.

Dengan demikian, proses pemulihan bukan hanya berfokus pada mengurangi waktu penggunaan gadget, melainkan juga memperbaiki pola perilaku anak secara menyeluruh. Anak diajarkan untuk memahami pentingnya keseimbangan sehingga tidak lagi menjadikan gadget sebagai satu-satunya sumber hiburan atau pelarian.

Pentingnya Pencegahan

Selain penanganan, dr. Amita menekankan bahwa pencegahan jauh lebih baik dilakukan sebelum anak terjerat kecanduan. Orang tua diharapkan menanamkan kebiasaan sehat sejak dini, seperti mengatur jadwal penggunaan gadget, memperbanyak aktivitas fisik, serta mendorong anak untuk lebih banyak berinteraksi langsung dengan lingkungan sekitarnya.

“Kebiasaan sehat dan pengawasan yang tepat di rumah menjadi faktor penting dalam mencegah ketergantungan gadget pada anak,” jelasnya.

Pencegahan yang dilakukan sejak dini membuat anak terbiasa mengelola waktunya secara seimbang sehingga risiko ketergantungan bisa diminimalkan. Kebiasaan sederhana seperti bermain bersama di luar ruangan atau membaca buku dapat membantu mengalihkan perhatian anak dari layar gadget.

Dampak Kecanduan Gadget

Kecanduan gadget bukan sekadar soal lamanya waktu layar. Kondisi ini dapat memicu berbagai masalah lain, seperti menurunnya konsentrasi belajar, terganggunya kualitas tidur, kesulitan bersosialisasi, hingga munculnya perubahan emosi yang ekstrem.

Jika dibiarkan, dampak tersebut bisa berlanjut dalam jangka panjang dan memengaruhi kualitas hidup anak, baik dari sisi akademik maupun hubungan sosial. Karena itu, langkah pencegahan dan penanganan menjadi sangat penting untuk menjaga keseimbangan tumbuh kembang mereka.

Dr. Amita menambahkan, orang tua perlu peka terhadap tanda-tanda awal kecanduan, misalnya anak sulit melepaskan diri dari gadget, marah saat dibatasi, atau enggan beraktivitas lain. Mengabaikan tanda ini hanya akan membuat penanganan semakin sulit di kemudian hari.

Orang Tua Sebagai Teladan

Anak-anak pada dasarnya adalah peniru ulung. Mereka akan mencontoh perilaku orang tua, termasuk cara menggunakan gadget. Oleh sebab itu, orang tua perlu menjadi teladan. Jika orang tua sibuk dengan perangkat digitalnya sendiri, akan sulit melarang anak melakukan hal yang sama.

Sebaliknya, bila orang tua mampu mengendalikan diri dan menunjukkan penggunaan gadget yang sehat, anak akan lebih mudah mengikuti. Pembatasan waktu layar pun bisa diterapkan bersama-sama sehingga tercipta kebiasaan positif di lingkungan keluarga.

Keteladanan ini tidak hanya membentuk kebiasaan, tetapi juga memberikan rasa adil bagi anak karena mereka melihat orang tua melakukan hal yang sama. Dengan begitu, aturan tidak dipandang sebagai paksaan semata, melainkan bagian dari komitmen bersama.

Ikatan Emosional dalam Keluarga

Sering kali kecanduan gadget muncul karena adanya kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi. Anak mungkin merasa kurang diperhatikan sehingga mencari pelarian di dunia digital. Karena itu, membatasi penggunaan gadget saja tidak cukup. Orang tua juga perlu memperkuat ikatan emosional dengan anak.

Langkah sederhana seperti makan bersama, berdialog, atau meluangkan waktu untuk bermain sudah mampu membuat anak merasa diperhatikan. Ketika anak memiliki hubungan emosional yang kuat dengan orang tuanya, ketergantungan pada gadget cenderung berkurang karena mereka menemukan kenyamanan di dalam interaksi nyata.

Ikatan emosional ini juga membangun rasa percaya diri anak serta membuat mereka lebih terbuka terhadap arahan orang tua. Kehangatan keluarga menjadi fondasi utama agar anak merasa aman dan tidak membutuhkan gadget sebagai pengganti perhatian.

Kecanduan gadget pada anak merupakan tantangan yang nyata di era digital. Namun, hal ini bukan masalah yang tidak bisa diatasi. Dengan keterlibatan aktif orang tua, dukungan terapi yang tepat, serta pencegahan sejak dini, anak dapat diarahkan menuju pola hidup yang lebih sehat.

Dr. Amita mengingatkan, anak tidak bisa menghadapi tantangan digital sendirian. Mereka membutuhkan orang tua yang hadir, memberi dukungan, serta menjadi teladan nyata. Dengan komitmen bersama, anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang cerdas secara digital, sehat secara emosional, dan mampu bersosialisasi dengan baik di dunia nyata.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index