Program Tabungan Haji Bank BSI Menjadi Pilihan Tepat Bagi Masyarakat Yang Ingin Memulai Perencanaan Ibadah Haji Dengan Nominal Setoran Rendah

Program Tabungan Haji Bank BSI Menjadi Pilihan Tepat Bagi Masyarakat Yang Ingin Memulai Perencanaan Ibadah Haji Dengan Nominal Setoran Rendah

JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperkuat posisinya sebagai bank syariah terbesar di Tanah Air dengan fokus pada optimalisasi dana murah melalui produk tabungan haji. Potensi besar jamaah haji di Indonesia menjadi salah satu faktor pendorongnya, mengingat setiap tahun terdapat kuota keberangkatan yang diberikan pemerintah Arab Saudi sekitar 221 ribu jamaah atau setara 1 dari 1.000 penduduk Indonesia.

Data BSI mencatat, mayoritas jamaah haji Indonesia memanfaatkan produk Tabungan Haji BSI sebagai instrumen persiapan biaya keberangkatan. Tercatat, rata-rata 172 ribu jamaah haji per tahun atau 84,7 persen dari total kuota nasional merupakan nasabah tabungan haji BSI. Fakta ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin percaya kepada layanan keuangan syariah yang dihadirkan BSI.

Peningkatan Tren Pendaftaran Haji di Era Digital

Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, mengungkapkan bahwa tren pendaftaran haji melalui BSI terus menunjukkan peningkatan signifikan. Pada periode 2023 hingga 2024, jumlah pendaftar haji di BSI mengalami pertumbuhan sebesar 23 persen. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk merencanakan keberangkatan haji sejak dini.

Selain itu, perkembangan teknologi turut mendorong transformasi layanan perbankan syariah. BSI mencatat, 42 persen pendaftar haji kini memanfaatkan aplikasi mobile banking untuk mendaftar secara online. Langkah ini dinilai mempermudah proses administrasi sekaligus menghemat waktu calon jamaah yang sebelumnya harus datang langsung ke kantor cabang.

Mengacu pada data Kementerian Agama Republik Indonesia, daftar tunggu jamaah haji saat ini telah mencapai 5,2 juta orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 3,2 juta jamaah atau 62,70 persen adalah nasabah Tabungan Haji BSI yang kini tengah menunggu giliran keberangkatan.

Tantangan Panjangnya Masa Tunggu dan Kebutuhan Perencanaan Keuangan

Masa tunggu haji di Indonesia bervariasi, mulai dari 16 hingga 36 tahun tergantung pada wilayah asal jamaah. Situasi ini membuat calon jamaah perlu memiliki strategi keuangan jangka panjang agar tetap siap secara finansial saat tiba jadwal keberangkatan. Anton Sukarna menekankan pentingnya disiplin menabung selama masa tunggu, mengingat biaya haji berpotensi mengalami kenaikan akibat inflasi maupun fluktuasi nilai tukar mata uang.

Tren tabungan haji di BSI menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 18,74 persen secara tahunan (year-on-year). Hingga pertengahan tahun ini, terdapat 6,18 juta rekening tabungan haji dengan total dana mencapai Rp14,2 triliun. Menariknya, sekitar 12 persen di antaranya berasal dari kelompok milenial berusia 25–35 tahun yang sudah memahami pentingnya menabung haji sejak usia muda.

Namun, meski banyak yang telah mempersiapkan tabungan, setiap tahun masih ada jamaah yang gagal berangkat meskipun sudah masuk kuota. Penyebabnya antara lain keterlambatan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih), masalah kesehatan yang terdeteksi mendekati keberangkatan, dokumen tidak lengkap atau tidak valid, hingga kondisi sakit berat maupun meninggal dunia.

Inovasi Program Tabungan Haji dan Edukasi Finansial BSI

Menyikapi fenomena tersebut, BSI menghadirkan berbagai inovasi untuk mendorong masyarakat menabung haji lebih awal dan konsisten. Salah satunya melalui program autodebet dengan nominal mulai dari Rp100 ribu per bulan, yang memudahkan nasabah untuk menabung secara rutin tanpa khawatir lupa melakukan setoran.

Selain itu, terdapat program blokir dana “Mabrur Extra Rezeki” (MAXI) yang memungkinkan nasabah mengamankan dana tabungan haji sambil mendapatkan manfaat tambahan. Program ini tidak hanya berfungsi sebagai simpanan, tetapi juga memberi kesempatan mendapatkan hadiah menarik.

BSI juga meluncurkan program Tabungan Haji Berhadiah Umrah yang berlaku mulai 1 Agustus hingga Desember 2025. Program ini dirancang untuk mengajak masyarakat mengatur arus kas dengan baik, mengalokasikan dana tabungan haji secara terstruktur, dan menghindari ketergantungan pada penjualan aset atau pinjaman saat pelunasan biaya haji.

Mekanisme Hadiah Umrah untuk Nasabah Tabungan Haji

Dalam program Tabungan Haji Berhadiah Umrah, setiap kelipatan top-up saldo Rp1 juta akan memberikan satu poin kepada nasabah. Poin ini akan diikutsertakan dalam undian hadiah perjalanan umrah. Adapun syaratnya, nasabah harus memiliki saldo akhir bulan dan rata-rata saldo bulanan minimal Rp5 juta.

Skema ini diharapkan tidak hanya memotivasi masyarakat untuk menabung lebih rajin, tetapi juga memberikan apresiasi nyata bagi nasabah setia BSI. Melalui pendekatan ini, BSI berupaya memperluas literasi keuangan syariah di kalangan masyarakat, sekaligus membantu mereka mencapai impian beribadah ke Tanah Suci dengan persiapan yang matang.

BSI menegaskan bahwa komitmen untuk mendukung umat dalam merencanakan haji sejak dini akan terus diperkuat melalui inovasi produk, peningkatan layanan digital, serta edukasi finansial berkelanjutan yang menjangkau seluruh segmen masyarakat, termasuk generasi muda yang mulai sadar pentingnya perencanaan ibadah jangka panjang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index