JAKARTA - Program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi yang dijalankan oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN menjadi bagian penting dari inisiatif besar Program 3 Juta Rumah milik Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada masyarakat berpenghasilan rendah, tetapi juga menimbulkan efek domino bagi berbagai sektor ekonomi nasional.
BTN mencatat bahwa sektor perumahan memiliki dampak berantai yang meluas hingga ke 185 sub-sektor ekonomi lainnya. Mulai dari material bangunan, logistik, jasa konstruksi, hingga sektor-sektor layanan yang menyertainya. Hal ini membuktikan bahwa pembangunan perumahan bersubsidi tidak hanya sebatas penyediaan hunian, tetapi juga menjadi mesin penggerak roda ekonomi nasional yang efektif.
Multiplier Effect Sektor Perumahan Meningkatkan Aktivitas Ekonomi Nasional
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menyampaikan bahwa sektor perumahan merupakan salah satu sektor dengan efek berganda atau multiplier effect paling signifikan dalam perekonomian Indonesia. Dengan keterlibatan 185 sub-sektor, pembangunan rumah secara langsung dan tidak langsung menyentuh berbagai kegiatan ekonomi yang berperan penting dalam mendorong pertumbuhan nasional.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) memperkuat pernyataan tersebut, di mana sektor perumahan berkontribusi terhadap kemajuan sektor-sektor vital seperti fasilitas kesehatan, pusat pendidikan, transportasi umum, serta pusat perbelanjaan. Juga tak luput dari dampak positif ini adalah industri kecil dan menengah (UMKM), yang menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan di berbagai wilayah Indonesia.
Selain itu, program perumahan juga menciptakan peluang kerja yang besar di bidang konstruksi, arsitektur, manufaktur, hingga ke sektor ritel. Sektor ini juga berperan dalam meningkatkan permintaan domestik atas berbagai produk dan jasa pendukung, menjadikannya sebagai instrumen strategis dalam memperkuat ekonomi lokal maupun nasional.
Program 3 Juta Rumah Menjadi Solusi Permasalahan Hunian
Program 3 Juta Rumah yang digagas oleh Presiden Prabowo menjadi jawaban atas tingginya angka backlog atau kekurangan hunian di Indonesia. Nixon menyebutkan bahwa keberadaan program ini akan memberikan solusi atas persoalan rumah tidak layak huni yang masih banyak ditemukan di berbagai daerah.
Langkah nyata ini menjadi bentuk keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), agar mereka bisa memiliki hunian layak dengan harga terjangkau. Program tersebut juga dinilai mampu menumbuhkan rasa aman, produktivitas, serta kesejahteraan sosial masyarakat secara menyeluruh.
Dengan adanya penyediaan hunian layak dalam jumlah besar, masyarakat pun akan terdorong untuk tumbuh secara ekonomi. Mereka tidak lagi terbebani oleh persoalan tempat tinggal yang mahal, dan dapat lebih fokus mengembangkan kualitas hidup dan kemampuan finansial keluarga.
BTN Perkuat Ekosistem Pembiayaan Melalui Kolaborasi Strategis
Untuk mendukung keberhasilan Program 3 Juta Rumah, BTN terus memperluas akses pembiayaan kepada masyarakat melalui berbagai strategi. Salah satunya adalah dengan memperkuat tim penjualan (sales force) serta memperluas jaringan distribusi produk KPR Subsidi di seluruh wilayah Indonesia.
BTN juga memperdalam kerja sama dengan para pengembang perumahan, pemerintah daerah, serta institusi-institusi strategis lainnya dalam rangka mempercepat realisasi proyek-proyek perumahan subsidi. Dukungan teknologi dan transformasi digital pun terus diperkuat guna mempercepat proses layanan dan akses masyarakat terhadap pembiayaan rumah.
Langkah-langkah tersebut bukan hanya membantu penyebaran rumah subsidi secara lebih merata, tetapi juga menciptakan sistem pembiayaan yang lebih efisien, aman, dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang belum terjangkau akses perbankan secara maksimal.
Kontribusi BTN dalam Visi Indonesia Emas 2045
BTN sebagai bank yang memiliki spesialisasi dalam pembiayaan perumahan berkomitmen untuk terus mendukung visi besar Indonesia Emas 2045 melalui pembangunan sektor hunian yang berkelanjutan. Dengan tetap menjaga prinsip inklusif, terjangkau, dan berkelanjutan, BTN menempatkan sektor perumahan sebagai fondasi penting dalam pembangunan sosial ekonomi Indonesia ke depan.
Pembangunan rumah subsidi bukan sekadar proyek infrastruktur fisik, tetapi menjadi bagian dari strategi nasional dalam menciptakan masyarakat yang lebih stabil secara sosial dan ekonomi. Dalam jangka panjang, hal ini juga memperkuat ketahanan bangsa, mengurangi kesenjangan sosial, dan menciptakan lingkungan tempat tinggal yang layak huni.
Melalui keterlibatan aktif BTN, program ini akan terus memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional serta menjawab kebutuhan dasar rakyat Indonesia akan tempat tinggal yang aman, sehat, dan terjangkau. Pemerataan akses terhadap perumahan juga menjadi salah satu pilar penting untuk memastikan tercapainya target pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.