JAKARTA - Ibukota Indonesia yang padat dan kaya dengan sejarah, menawarkan berbagai destinasi wisata edukasi yang mampu menarik minat pengunjung dari berbagai kalangan. Salah satu destinasi yang cukup populer adalah Museum Purna Bhakti Pertiwi. Terletak di Jalan Taman Mini 1, Jakarta, museum ini berada di luar kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), tepatnya di depan gerbang utama TMII, sehingga mudah diakses oleh publik.
Museum ini didirikan dengan tujuan mulia untuk memperkenalkan sejarah Indonesia, khususnya di era Orde Baru. Mengutip dari indonesiakaya.com, “Museum ini hadir untuk mengabadikan kiprah Presiden ke-2 RI, Soeharto.” Hal ini menjadikannya sebagai satu-satunya musem yang secara khusus mendokumentasikan perjalanan hidup dan sumbangsih dari Presiden Soeharto. Berdiri di atas lahan seluas 19,7 hektare, museum ini dikelola oleh Yayasan Purna Bhakti Pertiwi, sebuah lembaga non-pemerintah yang berkomitmen terhadap pelestarian sejarah nasional.
Lebih dari 13.000 koleksi benda bersejarah tersimpan rapi di Museum Purna Bhakti Pertiwi, dari peninggalan masa perang kemerdekaan hingga saat Soeharto menjabat sebagai presiden. Koleksi-koleksi ini mencakup berbagai cendera mata yang diterima dari kepala negara asing dan diplomat, seperti patung dari Bali yang terbuat dari susunan koin Cina dan replika Peraduan Putri Cina dari batu giok. Selain itu, museum ini juga menyimpan busana tradisional, kerajinan batu, kerajinan logam mulia, aneka papan catur dari berbagai negara, dan beragam jenis patung.
Arsitektur museum ini juga memiliki daya tarik tersendiri. Bangunannya didominasi oleh bentuk kerucut yang menyerupai nasi tumpeng, simbol rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Museum ini memiliki satu kerucut besar yang dikelilingi oleh sembilan kerucut kecil, serta empat bangunan penunjang berbentuk kerucut berukuran sedang di empat penjuru mata angin, yang semuanya terhubung ke bangunan utama dengan fungsi masing-masing.
Ruang utama museum menyimpan berbagai hadiah dan penghargaan yang diberikan kepada Soeharto. Di sisi barat, terdapat Ruang Perjuangan yang berisi relief perjalanan hidup Soeharto, mulai dari masa kecil hingga menjabat sebagai presiden hingga periode kelima. Sementara di sebelah utara, terdapat ruang khusus yang menyimpan berbagai tanda kehormatan seperti lencana, bintang kehormatan, dan selendang. Ruang Asthabrata di sisi timur dan perpustakaan di sisi selatan menambah kekayaan informasi dan pengetahuan yang dapat diperoleh pengunjung di museum ini.
Museum ini diresmikan pada tanggal 23 Agustus 1993, bertepatan dengan ulang tahun ke-70 Tien Soeharto, istri dari Soeharto. “Museum ini bukan hanya sekadar tempat menyimpan benda bersejarah, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi generasi muda untuk memahami sejarah bangsa,” ujar salah satu pengurus Yayasan Purna Bhakti Pertiwi.
Museum Purna Bhakti Pertiwi menjadi destinasi wisata edukasi yang wajib dikunjungi, terutama bagi mereka yang ingin belajar lebih dalam tentang sejarah Indonesia dan kiprah Presiden Soeharto. Tempat ini menawarkan perjalanan sejarah yang tak hanya memperkaya pengetahuan tetapi juga menyajikan berbagai benda bersejarah yang menggambarkan masa lalu bangsa ini.
Bagi wisatawan yang tertarik, museum ini menyediakan tur dengan panduan yang mendetail untuk mendapatkan pengalaman yang lebih menyeluruh. Museum Purna Bhakti Pertiwi menantang setiap pengunjungnya untuk menyelami lebih dalam sejarah Indonesia di era Orde Baru melalui arsitektur yang unik dan koleksi yang kaya.
Dengan fasilitas yang lengkap dan lokasi yang strategis, Museum Purna Bhakti Pertiwi tak hanya menjadi ikon edukasi sejarah tetapi juga merupakan simbol penghormatan kepada Presiden Soeharto yang memberikan kontribusi besar bagi bangsa ini. Berkunjung ke museum ini akan menjadi pengalaman yang berharga dalam memahami sejarah dan perjalanan bangsa.