Pasar Modal

BEI Jambi Fokus Tingkatkan Literasi Pasar Modal dan Target 25.000 Investor Baru Pada 2025

BEI Jambi Fokus Tingkatkan Literasi Pasar Modal dan Target 25.000 Investor Baru Pada 2025
BEI Jambi Fokus Tingkatkan Literasi Pasar Modal dan Target 25.000 Investor Baru Pada 2025

JAKARTA - Dalam upaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pasar modal, Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Jambi mengadakan acara Media Gathering yang dihadiri oleh wartawan dari grup wartawan pasar modal Jambi. Acara ini dilangsungkan di salah satu hotel di kota Jambi. Melalui kegiatan ini, BEI Jambi berharap dapat memperkuat kolaborasi dengan media dalam menyebarluaskan informasi terkini mengenai pasar modal.

Kepala Kantor BEI Provinsi Jambi, Rena, menjelaskan bahwa fokus kerja BEI Jambi pada tahun 2025 akan mencakup lima area utama, yaitu literasi, inklusi, pendanaan, kerja sama kolaborasi, dan menargetkan penambahan 25.000 investor baru. "Ini yang akan kita kerjakan selama 2024 dengan lebih maksimal. Tahun ini akan kita gencarkan bersama OJK," ujar Rena optimistis.

Dalam paparannya, Rena mengungkapkan bahwa per Januari 2025, di Indonesia terdapat 15.153.000 investor yang terdiri dari investor saham dan reksadana. Dari jumlah tersebut, hanya 169 ribu investor yang terdaftar sebagai investor aktif. "Dengan kebanyakan 62,35 persen laki-laki dan wanita 37,65 persen yang berusia 30 tahun," tambahnya. Menurut Rena, investor dengan latar belakang pendidikan S1 yang bekerja sebagai karyawan mendominasi persentase investor aktif.

Untuk memperluas basis investasi di Provinsi Jambi, BEI Jambi berencana menjangkau aparatur sipil negara (ASN) di seluruh tingkatan, termasuk kecamatan dan guru-guru ASN. "Untuk seluruh ASN memang belum tersentuh, makanya 2025 ini kami akan menyasar sampai ke ASN yang bertugas di kecamatan, begitu juga guru-guru di sekolah tujuannya agar literasi menyeluruh menyentuh seluruh pegawai," ungkap Rena. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan literasi pasar modal di kalangan ASN secara signifikan.

Namun, fokus BEI Jambi tidak hanya pada peningkatan jumlah investor dan literasi. Ada tiga tantangan utama yang harus dihadapi, yaitu tingkat literasi dan inklusi pasar modal yang masih rendah, maraknya investasi bodong dan judi online, serta perusahaan yang belum memenuhi tata kelola yang baik. "Tantangan ini memerlukan kerja sama dari semua pihak untuk diselesaikan," kata Rena.

Sepanjang tahun 2024, BEI Jambi telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal. Tercatat ada 617 kegiatan edukasi yang berhasil dilakukan dengan melibatkan investor baru sebanyak 17.615 orang. Selain itu, saat ini terdapat 12 perusahaan sekuritas, 3 mitra bank, dan 28 galeri investasi yang beroperasi di Jambi. Total transaksi yang tercatat mencapai 13,264,90 miliar serta 21.692 peserta yang terlibat dalam program sekolah pasar modal.

Menanggapi segala upaya dan tantangan yang ada, Rena optimistis bahwa target-target kerja yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik. "Dirinya optimis dengan kerja sama yang baik bersama semua stakeholder target-target kerja yang telah ditargetkan bisa tercapai," tutup Rena.

Acara Media Gathering ini membuka kesempatan luas bagi BEI Jambi dan media untuk bekerja sama dalam menyebarluaskan informasi finansial yang tepat dan akurat kepada masyarakat. Dengan meningkatnya pemahaman dan literasi, masyarakat diharapkan dapat semakin cerdas dalam berinvestasi dan memanfaatkan pasar modal secara optimal. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi daerah dapat terdorong melalui peningkatan partisipasi dalam investasi di pasar modal.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index