JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini, Selasa (18/2/2025), dengan prediksi target mengarah ke level 7.036. Analis dari MNC Sekuritas mengungkapkan bahwa IHSG pada perdagangan Senin berhasil menguat tajam sebesar 2,90%, mencapai level 6.830, yang disertai dengan volume pembelian yang tinggi. Hal ini menunjukkan momentum positif yang terus berlanjut, dengan IHSG berhasil menutup gap yang sempat terbuka sebelumnya.

Pergerakan IHSG Hari Ini dan Prospek Ke Depan

Tim Analis MNC Sekuritas dalam risetnya menyampaikan bahwa IHSG berada pada posisi yang menarik untuk menguat lebih lanjut, menguji level 6.912 hingga 7.036. “Pada skenario hitam, posisi IHSG saat ini merupakan bagian awal dari wave B dari wave (Y), sehingga IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji 6.912-7.036,” kata tim analis MNC Sekuritas dalam laporannya.

Namun demikian, mereka juga memperingatkan agar investor tetap waspada terhadap skenario bearish yang berpotensi membatasi penguatan IHSG, dengan kemungkinan adanya koreksi yang dapat terjadi jika IHSG gagal mempertahankan momentum positifnya. "Meskipun IHSG berpeluang menguat, kami tetap mengingatkan investor untuk memperhatikan potensi koreksi yang dapat terjadi apabila penguatan saat ini gagal dipertahankan," tambah mereka.

Adapun, untuk perdagangan hari ini, MNC Sekuritas memberikan level support IHSG di kisaran 6.609 dan 6.509, sementara level resistansi diperkirakan berada pada rentang 6.843 hingga 6.933. Ini menandakan bahwa meskipun IHSG berpotensi menguat, pergerakan pasar akan tetap terfokus pada fluktuasi yang bisa terjadi dalam rentang tersebut.

Rekomendasi Saham untuk Hari Ini

Mengacu pada pergerakan IHSG dan analisis teknikal yang disampaikan, MNC Sekuritas memberikan rekomendasi saham-saham yang berpotensi mencatatkan kinerja positif pada perdagangan hari ini, Selasa 18 Februari 2025. Beberapa saham yang disarankan antara lain:

AKRA (AKR Corporindo Tbk)
Saham AKRA menjadi salah satu pilihan menarik bagi investor. Perusahaan ini terlibat dalam distribusi dan pemasaran produk-produk kimia dan energi. Penguatan sektor energi dan komoditas dapat mendukung kinerja positif saham AKRA.

BBTN (Bank Tabungan Negara Tbk)
Bank BTN menjadi saham yang direkomendasikan untuk dipertimbangkan. Di tengah pergerakan positif pasar, sektor perbankan seperti BTN diperkirakan akan mencatatkan kinerja yang solid, seiring dengan permintaan kredit perumahan yang terus meningkat.

BRPT (Barito Pacific Tbk)
Sektor energi, khususnya energi terbarukan, menjadi sorotan para investor. BRPT yang bergerak dalam sektor energi berpotensi mendapat keuntungan dari tren pasar energi yang mengarah pada penguatan sektor ini.

ISAT (Indosat Tbk)
Di sektor telekomunikasi, saham ISAT diprediksi memiliki peluang penguatan seiring dengan maraknya penggunaan layanan data yang meningkat. Potensi peningkatan pendapatan dari layanan data menjadikan ISAT saham yang menarik bagi para investor.

Kondisi IHSG pada Pekan Lalu

Sebelumnya, IHSG mengalami pelemahan sebesar 1,54% dalam sepekan terakhir, yang tercatat pada akhir perdagangan Jumat (14/2/2025) dengan level 6.638,45, turun dari 6.752,57 di akhir pekan sebelumnya. Penurunan tersebut dipengaruhi oleh aksi jual asing yang cukup signifikan pada saham-saham di sektor energi dan infrastruktur.

Beberapa sektor yang turut menjadi beban bagi IHSG pada pekan lalu adalah IDX ENERGY, yang mengalami penurunan tajam karena harga batu bara yang terkoreksi serta aksi jual asing yang cukup besar. Begitu juga dengan IDX INFRA, yang terdampak oleh penurunan saham dua emiten besar, BREN dan TLKM. Penurunan saham-saham ini cukup mempengaruhi pergerakan IHSG secara keseluruhan.

Namun, di sisi lain, sektor IDX TECHNO dan IDX CYCLIC justru mencatatkan penguatan. IDX TECHNO, misalnya, mendapat dorongan dari kenaikan saham BUKA, di tengah meningkatnya kinerja grup Elang Mahkota. Sedangkan IDX CYCLIC didorong oleh kenaikan saham-saham media seperti FILM dan MNCN yang menunjukkan tren positif dalam beberapa waktu terakhir.

Perkembangan Sentimen Global dan Pengaruhnya pada IHSG

Berbicara tentang faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pergerakan IHSG, analis Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT), Angga Septianus, menyoroti dua sentimen utama yang perlu diperhatikan oleh para pelaku pasar saham pada pekan ini. Pertama, kebijakan tarif yang dikeluarkan oleh Presiden AS, Donald Trump, yang berpotensi menambah ketegangan perdagangan global. Sentimen ini dapat mempengaruhi sentimen pasar, termasuk IHSG, tergantung pada respons negara-negara mitra dagang Amerika.

Kedua, Angga juga menyebutkan pentingnya pergerakan nilai tukar rupiah sebagai sentimen kunci. Menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dapat memberikan dampak positif bagi IHSG, karena ada korelasi yang erat antara penguatan rupiah dengan penguatan IHSG. "Jika nilai tukar rupiah menguat, maka IHSG berpotensi mengikuti tren penguatan tersebut," ujar Angga.

Saham-Saham Rekomendasi dari IPOT

Mengikuti dinamika pasar dan prediksi pergerakan IHSG yang berpotensi terkoreksi, IPOT memberikan rekomendasi saham-saham yang dapat dipertimbangkan untuk trading dalam periode 17-21 Februari 2025. Di antaranya adalah:

1. PSAB (Pemeringkat Saham)
2. INDY (Indika Energy)
3. TINS (Timah Tbk)

Saham-saham ini diperkirakan akan memberikan peluang keuntungan seiring dengan pergerakan pasar yang tetap fluktuatif, tergantung pada perkembangan sentimen global dan domestik yang memengaruhi ekonomi Indonesia.

Hari ini, Selasa 18 Februari 2025, IHSG diperkirakan memiliki peluang untuk menguat lebih lanjut menuju level 7.036, meskipun ada potensi koreksi yang perlu diwaspadai. Para investor disarankan untuk memperhatikan level support dan resistansi IHSG yang telah ditentukan oleh MNC Sekuritas. Selain itu, rekomendasi saham-saham dari MNC Sekuritas dan IPOT seperti AKRA, BBTN, BRPT, ISAT, PSAB, INDY, dan TINS bisa menjadi pilihan bagi para investor untuk mempertimbangkan peluang pasar yang ada.

Dengan tetap memantau kondisi pasar secara cermat dan memperhatikan sentimen eksternal maupun domestik yang dapat mempengaruhi IHSG, investor diharapkan dapat memanfaatkan momen ini untuk meraih keuntungan yang optimal.