JAKARTA - Dalam sebuah langkah strategis untuk memajukan industri musik di Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah membuka pintu kolaborasi dengan platform streaming terkenal, Spotify. Pertemuan tersebut dikepalai oleh Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, yang menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mengembangkan industri musik sebagai bagian dari upaya memperkuat ekonomi kreatif Tanah Air.
Dalam keterangan pers yang digelar di Jakarta pada Rabu, 19 Februari 2025, Riefky menyampaikan, "Pentingnya kolaborasi antara Pemerintah dengan sektor swasta untuk mendorong ekonomi kreatif. Menurut BAPPENAS, tujuh subsektor prioritas telah diidentifikasi seperti kuliner, kriya, fesyen, aplikasi, permainan, film-animasi-video, dan musik." Ungkapan ini memperlihatkan bagaimana sektor musik termasuk dalam prioritas nasional dalam rangka menumbuhkan kontribusi ekonomi yang tinggi sekaligus menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya saing di pasar global.
Riefky menambahkan, "Saya sangat yakin bahwa kolaborasi pemerintah dan sektor swasta sangat penting. Apalagi menikmati musik dari Spotify sudah menjadi salah satu pilihan masyarakat Indonesia." Hal ini menunjukkan bagaimana platform digital telah menjadi sebahagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat, khususnya dalam hal konsumsi musik.
Sementara itu, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, menyatakan pandangannya mengenai peran vital Spotify dalam mempromosikan budaya Indonesia dan mendukung musisi indie Tanah Air. “Spotify bisa hadir pada aktivasi yang telah dilakukan Kementerian Ekonomi Kreatif nanti. Platform ini sudah punya fungsi untuk menumbuhkan kreativitas pada sisi audio, tinggal seperti apa kolaborasi yang kuat antarsemua pemangku kepentingan,” ujarnya. Hal ini menekankan bagaimana Spotify tidak hanya sekadar platform distribusi musik, tetapi juga menjadi alat untuk mendorong kreativitas komunitas musik lokal.
Dari sisi Spotify, Vineeta Dixit, selaku Director of Government Relations untuk Asia Pacific Region, menuturkan komitmen perusahaan untuk mendukung kesuksesan musisi lokal. Hal ini dilakukan melalui berbagai program inovatif seperti Spotify Wrapped, RADAR, dan EQUAL. Dixit mengatakan, "Spotify mengamati pertumbuhan jumlah kreator di Indonesia tumbuh lebih dari 33 persen pada tahun 2022-2023. Genre musik lokal yang populer di Indonesia seperti Pop Indonesia, Indie Indonesia, dan Pop Jawa," kata Vineeta.
Inisiatif seperti ini tidak hanya memberikan dorongan baru bagi musisi lokal tetapi juga membantu menempatkan musik Indonesia pada peta global. Kerjasama semacam ini memperlihatkan besarnya potensi yang dimiliki industri musik Indonesia apabila didukung dengan strategi dan platform yang tepat.
Musisi lokal memiliki lebih banyak kesempatan untuk melebarkan sayap mereka ke pasar internasional, berkat dukungan dan program yang dijalankan oleh Spotify. Dengan akses ke audiens global, para kreator musik Indonesia dapat memanfaatkan teknologi untuk menjangkau pendengar di berbagai belahan dunia.
Pada saat yang sama, kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada perekonomian kreatif Indonesia secara keseluruhan. Dengan dukungan aktif dari pemerintah dan sektor swasta, Indonesia dapat lebih optimis dalam memproyeksikan pertumbuhan pesat dalam industri ini.
Kolaborasi Kemenparekraf dengan Spotify merupakan contoh nyata bagaimana sinergi antara sektor publik dengan swasta dapat menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi banyak pihak. Inisiatif semacam ini diharapkan dapat menjadi pelopor untuk mendorong lebih banyak kolaborasi strategis di bidang ekonomi kreatif lainnya.
Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas musik lokal tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan inovasi dan kreativitas dalam industri musik Indonesia. Dengan semua komponen ini, tidaklah mengherankan bila harapan tinggi disematkan pada kerjasama antara Kemenparekraf dan Spotify dalam menghidupkan kembali dan memajukan industri musik Indonesia di kancah global.