BNI dan APP Group Bersinergi Salurkan Pembiayaan Supply Chain, Dukung Efisiensi Bisnis dan Pemulihan Ekonomi

Rabu, 19 Februari 2025 | 12:47:30 WIB
BNI dan APP Group Bersinergi Salurkan Pembiayaan Supply Chain, Dukung Efisiensi Bisnis dan Pemulihan Ekonomi

JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau dikenal sebagai BNI baru-baru ini memperkuat posisinya sebagai bank yang proaktif dalam mendukung sektor bisnis dengan menandatangani Perjanjian Kerja Sama Supply Chain Financing (SCF) bersama dengan APP Group. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan akses pembiayaan yang lebih mudah dan efektif kepada para debitur, terutama yang aktif dalam rantai pasok (supply chain).

Kerja sama ini tidak hanya sekedar membuka akses finansial, namun juga diharapkan dapat menjadi katalisator dalam memperlancar proses produksi serta distribusi perusahaan melalui penyediaan modal kerja yang efisien. Direktur Enterprise and Commercial Banking BNI, I Made Sukajaya, menjelaskan bahwa BNI sebagai pionir dalam Supply Chain Financing, menawarkan berbagai skema pembiayaan yang fleksibel. "BNI menyediakan fasilitas Supplier Financing yang memungkinkan mitra korporat dalam rantai pasok dapat memperoleh pembayaran invoice dagang lebih cepat,” ungkap Made dalam pernyataannya pada hari Rabu, 19 Februari 2025.

Dalam mekanisme BNI SCF, terdapat banyak keunggulan yang bisa dinikmati oleh mitra perusahaan, antara lain kemudahan dan keamanan dalam transaksi dokumen, mendapatkan pembayaran invoice lebih cepat, serta kemudahan dalam rekonsiliasi dan monitoring transaksi dalam waktu nyata. Fitur lainnya yang menarik adalah pilihan pembayaran invoice yang variatif dan integrasi tanpa batas dengan sistem perusahaan atau mitra perusahaan.

Lebih lanjut, Made Sukajaya menambahkan bahwa kerja sama strategis ini merupakan wujud nyata dari komitmen BNI untuk terus bertransformasi dan berinovasi dalam memberikan solusi keuangan yang tidak hanya bertujuan memperkuat efisiensi bisnis tetapi juga menciptakan dampak positif yang lebih luas. "Dengan skema ini, kami berupaya mengurangi risiko pembayaran, meningkatkan daya saing, serta memperkuat hubungan antara perusahaan dan mitra bisnis," ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya mendukung pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan risiko.

Dari perspektif mitra, Direktur APP Group, Arman Dwiartono, menyambut baik kerja sama ini. Ia menyebutkan bahwa dengan SCF dari BNI, APP Group berharap dapat meningkatkan produktivitas dan membuka lebih banyak peluang bisnis bagi mitra mereka. "Adanya kemudahan akses pembiayaan ini tentu menjadi salah satu katalis bagi kami untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan tantangan ekonomi yang semakin kompleks," ucap Arman.

Penandatanganan perjanjian ini tidak hanya menjadi simbol kerja sama antara BNI dan APP Group, tetapi juga menunjukkan komitmen keduanya dalam menghadapi dinamika ekonomi global. Dalam jangka panjang, kemitraan ini diharapkan dapat menciptakan hubungan yang lebih erat antara lembaga keuangan dan para pelaku usaha, serta mendorong terbentuknya ekosistem bisnis yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Dukungan finansial melalui SCF ini menjadi perhatian penting karena di era digital dan keterbukaan pasar saat ini, akses pembiayaan yang cepat dan tepat sasaran adalah salah satu kunci daya saing. Ini juga selaras dengan upaya pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan melalui penguatan sektor korporasi yang menjadi motor penggerak perekonomian nasional.

Dengan komitmen yang ditunjukkan oleh BNI dan APP Group, skema pembiayaan inovatif ini diproyeksikan tidak hanya berdampak pada efisiensi operasional, tetapi juga berpotensi menciptakan peluang baru, memperkuat pijakan perusahaan di pasar, dan secara bertahap mendukung pemulihan dan kemajuan ekonomi Indonesia.

Seiring dengan perkembangan kerjasama ini, BNI dan APP Group terus melakukan evaluasi dan pengembangan terhadap implementasi SCF agar selalu relevan dengan kebutuhan pasar dan dapat memberikan manfaat optimal kepada seluruh pemangku kepentingan. Hal ini merupakan langkah strategis dalam menjamin layanan finansial yang lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan.

Terkini