Pemkot Yogyakarta Kian Matangkan Digitalisasi Pajak dan Retribusi untuk Optimalkan Pelayanan Publik

Rabu, 19 Februari 2025 | 10:37:18 WIB
Pemkot Yogyakarta Kian Matangkan Digitalisasi Pajak dan Retribusi untuk Optimalkan Pelayanan Publik

JAKARTA - Dalam upaya memperkuat penerapan digitalisasi pajak dan retribusi daerah, Pemerintah Kota Yogyakarta mengadakan kunjungan studi banding ke Pemerintah Kota Semarang. Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, dan didampingi oleh Pimpinan BPD DIY Cabang Senopati, Gunawan Hasri Baskoro, serta sejumlah perwakilan dari kepala perangkat daerah setempat. Tujuan utama kunjungan ini adalah mempelajari dan mengidentifikasi strategi inovatif yang telah berhasil diterapkan oleh Kota Semarang dalam digitalisasi transaksi daerah.

Pengalaman dan prestasi Kota Semarang yang berhasil meraih Predikat Terbaik 1 Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), serta sederet pengakuan lainnya, menjadi motivasi besar bagi Pemerintah Kota Yogyakarta. Kota Semarang dikenal unggul dalam program gerakan transaksi elektronik (GESIT), dan layanan QRIS yang digunakan dalam pembayaran pajak daerah serta program kreatif seperti rejeki jajan dolan Semarang (Ijolke).

Indriyasari, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang, menyambut hangat kehadiran rombongan dari Yogyakarta. Ia menjelaskan bahwa pencapaian yang diraih Semarang merupakan hasil kolaborasi dan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait, termasuk keterlibatan aktif masyarakat dalam mengadopsi transaksi non tunai.

"Tidak hanya pajak hotel dan kuliner, kini Kota Semarang juga memiliki pajak non tunai untuk parkir. Inovasi ini cukup baru dan menjadikan nilai tambah kami mendapatkan Predikat Terbaik 1 TP2DD," jelas Indriyasari saat memberikan sambutan. Ia juga berharap agar langkah inovatif ini bisa berlanjut dengan lebih banyak inovasi di tahun 2025.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, menanggapi dengan optimisme tinggi bahwa Kota Yogyakarta memiliki potensi besar untuk meraih TP2DD terbaik di tahun ini. "Dengan kapasitas dan kreativitas yang dimiliki TP2DD Kota Yogyakarta, saya optimis bahwa tahun ini kita bisa menjadi juara. Layanan di Pemerintah Kota Yogyakarta ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, serta memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan transaksi pembayaran retribusi," ujarnya.

Dalam diskusi tersebut, Pimpinan BPD DIY Cabang Senopati, Gunawan Hasri Baskoro, juga menyampaikan pandangannya tentang peran penting perbankan dalam mendukung digitalisasi daerah. "Kami menyediakan kanal digitalisasi yang dapat dimanfaatkan Pemkot untuk mengimplementasikan layanan seperti Virtual Account dan QRIS yang telah disiapkan oleh BPD. Namun yang lebih penting adalah bagaimana meliterasi dan mensosialisasikan kanal digitalisasi ini kepada seluruh masyarakat secara sukarela dan sadar," ungkapnya.

Gunawan menyatakan bahwa dengan tersebarnya literasi digital yang baik, transaksi akan menjadi lebih mudah, pencatatan lebih akuntabel, dan monitoring operasional dapat dilakukan dengan lebih efisien. Ia meyakini bahwa rangkaian inovasi ini akan membawa dampak positif yang signifikan terhadap pelayanan publik dan mampu menumbuhkan ekosistem digital di Kota Yogyakarta secara keseluruhan.

Program TP2DD ini tidak hanya mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi, tetapi juga diharapkan mampu meningkatkan pendapatan daerah melalui sistem yang lebih transparan dan efisien. Dengan terus menjalin kerja sama erat dengan perbankan dan lembaga terkait lainnya, Kota Yogyakarta bertekad untuk menjadi contoh bagi kabupaten dan kota lain dalam hal penerapan digitalisasi yang berhasil dan berkelanjutan.

Semangat dan tekad Kota Yogyakarta untuk mengoptimalkan digitalisasi dalam layanan publik tampak begitu kuat. Dengan dukungan semua stakeholder, besar harapan bahwa strategi ini akan mampu memberikan manfaat nyata bagi kota dan warganya dalam jangka panjang, sambil menumbuhkan inovasi dan percepatan transformasi digital di Indonesia.

Terkini