Petani Terseret Ombak Saat Menjala Ikan di Manggarai Barat Ditemukan Tewas

Selasa, 18 Februari 2025 | 13:24:18 WIB
Petani Terseret Ombak Saat Menjala Ikan di Manggarai Barat Ditemukan Tewas

JAKARTA - Kejadian tragis menimpa seorang petani asal Desa Watu Waja, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang ditemukan tewas setelah terseret ombak saat sedang menjala ikan di Pantai Roda. Irfansius Nggawa, pria berusia 24 tahun, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa pada Senin malam, 17 Februari 2025, setelah sebelumnya dinyatakan hilang pada Minggu sore, 16 Februari 2025.

Edy Suryono, Koordinator Pos SAR Manggarai Barat, mengonfirmasi penemuan jenazah Irfansius oleh warga setempat. "Korban barusan ditemukan sama warga, sudah meninggal," ungkap Edy melalui keterangan resmi pada Senin malam, 17 Februari 2025. Ia menjelaskan bahwa korban ditemukan terdampar di pantai sekitar satu kilometer dari lokasi awal ia terseret gelombang.

Upaya Pencarian yang Dihadang Gelombang Tinggi

Pada Minggu sore, Irfansius, yang berprofesi sebagai petani, pergi ke Pantai Roda untuk menjala ikan. Namun, ia terseret ombak yang cukup besar saat sedang berada di sekitar kawasan pantai tersebut. Kejadian itu langsung membuat warga setempat panik dan berusaha untuk memberikan pertolongan. Namun, upaya penyelamatan dan pencarian yang dilakukan sejak saat itu menemui berbagai kendala, terutama karena tingginya gelombang laut yang menghalangi pencarian.

Setelah menerima laporan mengenai hilangnya Irfansius, tim SAR gabungan, yang terdiri dari petugas SAR, TNI, Polri, dan warga setempat, segera melakukan pencarian pada Minggu sore hingga Senin sore. Tim SAR menyisir area sekitar Pantai Watu Waja, Pantai Denung, dan Pantai Reppi menggunakan perahu karet dan kapal untuk mencari petani yang hilang tersebut.

"Tim SAR sempat melakukan pencarian hingga Senin sore, namun tidak berhasil menemukan korban pada saat itu," ujar Edy Suryono, memberikan penjelasan terkait proses pencarian yang tidak membuahkan hasil pada hari pertama.

Pencarian Berlanjut Hingga Senin Malam

Pencarian yang intensif kemudian dilanjutkan pada malam hari, dengan harapan dapat menemukan korban yang kemungkinan terbawa jauh oleh ombak. Setelah pencarian yang panjang, jenazah Irfansius akhirnya ditemukan terdampar di bibir pantai sekitar satu kilometer dari lokasi ia hilang. Penemuan tersebut terjadi pada Senin malam, setelah warga menemukan tubuh korban dalam keadaan meninggal dunia.

Edy menambahkan bahwa lokasi penemuan korban cukup jauh dari tempat kejadian, menunjukkan betapa kuatnya ombak yang menarik tubuh Irfansius ke arah laut. "Lokasi penemuan jenazah memang cukup jauh, sekitar satu kilometer dari tempat korban terseret ombak," jelas Edy, mengungkapkan betapa beratnya medan pencarian di sekitar pantai tersebut.

Reaksi Pihak Berwenang dan Warga

Kabar duka ini tentunya menjadi sorotan di kalangan warga setempat. Ipda Vinsen Bagus, Kapolsek Lembor, yang turut terlibat dalam pencarian, memberikan pernyataan terkait kejadian ini. "Kami bersama TNI dan masyarakat masih berusaha melakukan pencarian," kata Kapolsek pada Minggu malam, setelah laporan hilangnya Irfansius diterima.

Pencarian yang melibatkan tim SAR gabungan ini juga mendapat perhatian luas dari masyarakat, yang ikut membantu proses pencarian dan memberikan informasi terkait keberadaan korban. Upaya pencarian tersebut mencakup wilayah pesisir yang cukup luas, dengan harapan menemukan korban secepatnya, mengingat gelombang tinggi yang memperburuk kondisi pencarian.

Tantangan Cuaca Buruk dalam Pencarian

Kondisi cuaca yang tidak mendukung membuat pencarian semakin sulit dilakukan. Gelombang laut yang tinggi dan angin kencang menyulitkan tim SAR untuk melaksanakan pencarian di sekitar lokasi kejadian. Meskipun demikian, tim gabungan tidak menyerah dan terus bekerja keras untuk mencari petani yang hilang tersebut.

Para petugas SAR dan TNI yang terlibat dalam pencarian mengungkapkan bahwa mereka terus berupaya mengoptimalkan segala cara untuk menemukan korban, meskipun medan yang harus ditempuh cukup berat dan waktu yang terbatas.

Tanggapan Warga Setempat

Warga Desa Watu Waja dan sekitar Pantai Roda sangat prihatin dengan kejadian yang menimpa Irfansius. Beberapa warga menyampaikan rasa duka cita mendalam atas kepergian petani muda tersebut yang dikenal baik dan rajin bekerja.

"Kami semua sangat sedih mendengar kejadian ini. Irfansius adalah orang yang baik, dan kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa depan," ujar salah satu warga yang turut berpartisipasi dalam pencarian, sambil mengenang kebaikan korban yang selalu berbaur dengan masyarakat sekitar.

Selain itu, beberapa warga juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan ketika beraktivitas di sekitar pantai, terutama ketika cuaca tidak bersahabat atau ombak mulai tinggi. Kejadian ini mengingatkan banyak orang akan bahaya alam yang tidak bisa diprediksi dan pentingnya kesiapan dalam menghadapi kondisi darurat.

Kepergian yang Mendalamkan Duka

Irfansius Nggawa, yang diketahui berusia 24 tahun, meninggalkan kenangan yang mendalam bagi keluarga dan warga sekitar. Sebagai seorang petani yang menjalani kehidupan sehari-hari dengan penuh ketekunan, ia dikenal memiliki semangat kerja yang tinggi. Kepergiannya menjadi kehilangan besar bagi keluarga dan masyarakat di sekitar Pantai Roda.

"Ini adalah tragedi yang sangat berat bagi kami. Kehilangan seorang pemuda yang penuh semangat kerja dan berkontribusi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah menggetarkan," ujar keluarga korban dalam sebuah pernyataan setelah jenazah Irfansius ditemukan.

Pihak kepolisian setempat kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian ini. Mereka juga menghimbau agar masyarakat tetap berhati-hati dan waspada saat beraktivitas di area pantai, mengingat adanya potensi bahaya akibat cuaca buruk dan ombak tinggi.

Harapan untuk Keamanan Pesisir Laut

Pencarian yang panjang ini juga membuka mata banyak pihak akan pentingnya upaya mitigasi bencana dan peningkatan keselamatan di kawasan pesisir. Sebagai langkah preventif, pihak berwenang dan masyarakat diharapkan lebih memperhatikan tanda-tanda alam yang bisa menjadi pertanda datangnya bahaya, terutama bagi para nelayan dan petani yang sering beraktivitas di sekitar pesisir.

Dengan kejadian ini, masyarakat diharapkan lebih sadar akan potensi bahaya yang ada di sekitar pantai, serta pentingnya keselamatan diri saat beraktivitas di lokasi yang rawan gelombang tinggi. "Kami akan terus berupaya meningkatkan kesadaran dan pengawasan di wilayah pesisir untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang," tegas salah satu anggota tim SAR.

Tragedi yang menimpa Irfansius Nggawa menjadi pengingat bagi masyarakat akan potensi bahaya yang dapat terjadi di pesisir pantai, terutama saat cuaca tidak menentu. Meskipun usaha pencarian yang dilakukan oleh tim SAR dan warga setempat membuahkan hasil dengan penemuan jenazah korban, tragedi ini tetap menyisakan duka mendalam. Kejadian ini juga menyoroti pentingnya kewaspadaan dan keselamatan saat beraktivitas di area pantai yang rawan gelombang tinggi.

Terkini